Analogi
Paragraf analogi adalah paragraf yang
memaparkan suatu objek dengan menyamakannya dengan objek lain yang memiliki
kesamaan dalam hal tertentu. pola penyusunan paragraf yang berisi perbandingan
dua hal yang memiliki sifat sama. Pola ini berdasarkan anggapan bahwa jika
sudah ada persamaan dalam berbagai segi maka akan ada persamaan pula dalam
bidang yang lain.
Contoh :
Mendaki ke puncak gunung harus memiliki
persiapan dan bekal – bekal yang harus dibawa. Jika tidak memiliki bekal atau
persiapan, kita akan terjatuh dari atas. Hal ini dikarenakan akan banyak
halangan yang menghadang kita di depan, seperti binatang buas, bukit terjal,
ataupun cuaca yang tidak bershabat. Sekali saja kita berbuat kesalahan, maka
akibatnya akan sangat fatal. Begitu pula dengan mencapai kesuksesan, ada banyak
hal yang harus kita persiapkan terlebih dahulu sebelum kita maju. Persiapan –
persiapan tersebut, diantara lain mental, ilmu dan doa. Tanpa persiapan itu
semua, kesuksesan akan susah diraih. Oleh karena itu, menggapai kesuksesan sama
seperti menggapai puncak gunung karena perlu mempersiapakan bekal untuk semua
halangan yang menghadang di depan.
Generalisasi
Generalisasi adalah proses penalaran
yang bertolak dari fenomena individual menuju kesimpulan umum. Paragraf ini
dimulai dengan memaparkan suatu hal yang khusus dan kemudian disimpulkan pada
bagian akhir paragaf.
Contoh :
Tamara Bleszynski
adalah bintang iklan, dan ia berparas cantik.
Nia Ramadhani adalah
bintang iklan, dan ia berparas cantik.
Generalisasi: Semua bintang sinetron
berparas cantik.
Pernyataan "semua bintang sinetron
berparas cantik" hanya memiliki kebenaran probabilitas karena belum pernah
diselidiki kebenarannya.
Contoh kesalahannya:
Omas
juga bintang iklan, tetapi tidak berparas cantik.
Contoh :
Buah kelapa dapat dijadikan sebagai
bahan makanan dan minuman yang segar. Tak hanya buahnya, kayu pohon kelapa
dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan. Sedangkan pelapahnya dapat dijadikan
sapu ijuk. Bahkan akarnya pun bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar. Oleh
karena itu pohon kelapa sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia.
Macam-macam generalisasi
Generalisasi sempurna : Adalah
generalisasi di mana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan
diselidiki.
Contoh: sensus penduduk
Generalisasi tidak sempurna : Adalah
generalisasi di mana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki
diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki.
Contoh: Hampir seluruh pria dewasa di
Indonesia senang memakai celana pantalon.
Hubungan Kausal
Hubungan kausal adalah pola penyusunan
paragraf dengan menggunakan fakta-fakta yang memiliki pola hubungan
sebab-akibat. Misalnya, jika hujan-hujanan, kita akan sakit kepala atau Rini
pergi ke dokter karena ia sakit kepala.
Ada tiga pola hubungan kausalitas, yaitu
sebab-akibat, akibat-sebab, dan sebab-akibat 1 akibat 2.
·
Sebab-Akibat :
Penalaran ini berawal dari peristiwa
yang merupakan sebab, kemudian sampai pada kesimpulan sebagai akibatnya.
Polanya adalah A mengakibatkan B.
Contoh:
Era Reformasi tahun pertama dan tahun
kedua ternyata membuahkan hasil yang membesarkan hati. Pertanian, perdagangan,
dan industri, dapat direhabilitasi dan dikendalikan. Produksi nasional pun
meningkat. Ekspor kayu dan naiknya harga minyak bumi di pasaran dunia
menghasilkan devisa bermiliar dolar AS bagi kas negara. Dengan demikian,
kedudukan rupiah menjadi kian mantap. Ekonomi Indonesia semakin mantap sekarang
ini. Oleh karena itu, tidak mengherankan apabila mulai tahun ketiga Era Reformasi
ini, Indonesia sudah sanggup menerima pinjaman luar negeri dengan syarat yang
kurang lunak untuk membiayai pembangunan.
Hal penting yang perlu kita perhatikan
dalam membuat kesimpulan pola sebab-akibat adalah kecermatan dalam menganalisis
peristiwa atau faktor penyebab.
·
Akibat-Sebab :
Dalam pola ini kita memulai dengan
peristiwa yang menjadi akibat. Peristiwa itu kemudian kita analisis untuk
mencari penyebabnya.
Contoh:
Kemarin Badu tidak masuk kantor. Hari
ini pun tidak. Pagi tadi istrinya pergi ke apotek membeli obat. Karena itu,
pasti Badu itu sedang sakit.
·
Sebab-Akibat-1 Akibat-2 :
Suatu penyebab dapat menimbulkan
serangkaian akibat. Akibat pertama berubah menjadi sebab yang menimbulkan
akibat kedua. Demikian seterusnya hingga timbul rangkaian beberapa akibat.
Contoh :
Mulai tanggal 17 Januari 2002, harga
berbagai jenis minyak bumi dalam negeri naik. Minyak tanah, premium, solar, dan
lain-lain dinaikkan harganya. Hal ini karena Pemerintah ingin mengurangi
subsidi dengan harapan supaya ekonomi Indonesia kembali berlangsung normal.
Karena harga bahan bakar naik, sudah barang tentu biaya angkutan pun akan naik
pula. Jika biaya angkutan naik, harga barang-barang pasti akan ikut naik karena
biaya tambahan untuk transportasi harus diperhitungkan. Naiknya harga
barang-barang akan dirasakan berat oleh rakyat. Oleh karena itu, kenaikan harga
barang harus diimbangi dengan usaha menaikkan pendapatan masyarakat.
REFERENSI:
http://www.kelasindonesia.com/2015/05/pengertian-dan-contoh-paragraf-induksi-generalisasi-analogi-sebab-akibat-akibat-sebab.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Paragraf
https://id.wikipedia.org/wiki/Generalisasi