Laman

Rabu, 08 Januari 2014

Tugas (Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan)

Bab 7
Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan

PENGERTIAN MASYARAKAT
Masyarakat dapat kita artikan luas. Dalam pengartian luas maksutnya adalah keseluruhan hubungan-hubungandalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh factor apapun termasuk lingkungan, maupun bangsanya sendiri.
Dipandang dari segi cara terbentuknya, masyarakat dibagi dalam beberapa hal :
1.    Masyarakat paksaan
2.    Masyarakat merdeka,
3.    Masyarakat nature
4.    Masyarakat kultur

SYARAT-SYARAT TERBENTUKNYA MASYARAKAT

1.    Adanya dua orang atau lebih manusia dalam kelompok tersebut dan berada di tempat yang sama.
2.    Adanya kesadaran dari setiap anggotanya,bahwa mereka bagian dari satu kesatuan.
3.    Adanya proses interaksi yang cukup lama dimana hasil dari interaksi ini akan tercipta anggota baru yang bisa berkomunikasi serta mampu menciptakan aturan dari setiap anggotanya.
4.    Menciptakan sebuah kebudayaan dari hasil pemikiran bersama yang disepakati dan menjadi media penghubung dari setiap anggotanya.

MASYARAKAT PERKOTAAN
Masyarakat perkotaan atau lebih enak dipanggil urban community lebih dikaitkan pada sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang sangat berbanding terbalik dengan masyarakat pedesaan.
Berikut ini perbedaan antara masyarakat kota dengan masyarakat pedesaan :
1.    Jumlah dan kepadatan penduduk
2.    Lingkungan hidup
3.    Mata pencaharian
4.    Corak kehidupan social
5.    Stratifikasi social
6.    Mobilitas social
7.    Pola interaksi social
8.    Solidaritas social
9.    Kedudukan dalam hierarki administrasi nasional

Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komisi yang terpisah sama sekali satu dengan yang lainnya. Bahkan dalam  keadaan yang sangat wajar sekalipun diantara keduanya terdapat hubungan yang sangat erat cenderung memiliki ketergantungan satu sama lainnya, karena diantara mereka saling membutuhkan. Seiring perkembangan zaman jumlah penduduk masyarakat semakin meningkat tidak terkecuali  dipedesaan sekalipun. Perkembangan kota merupakan manifestasi dari pola-pola kehidupan bersosial, ekonomi, kebudayaan dan juga politik. Namun secara umum dapat dikenal bahwa suatu lingkungan perkotaan sepantasnya mengandung 5 unsur yang meliputi:
1.    Wisma : unsur wisma merupakan bagian dari ruang kota yang dipergunakan untuk tempat berlindung terhadap alam dan sekelilingnya, serta untuk melangsungkan kegiatan-kegiatan  social dalam keluarga.
2.    Karya : terdapat syarat yang utama bagi eksitensi dari suatu kota, karena unsur karya merupakan jaminan bagi kehidupan bermasyarakat.
3.    Marga : unsur marga merupakan ruang dari perkotaan yang berfungsi sebagai penyelengara hubungan antara suatu tempat dengan tempat yang lainnya didalam kota.
4.    Suka : pengertian ini merupakan bagian dari ruang perkotaan untuk memenuhi kebutuhan  penduduk  akan fasilitas hiburan dan sebagainya.
5.    Penyempurna : unsur penyempurna ini  merupakan bagian terpenting bagi suatu kota.
Namun kota juga mempunyai peranan dan fungsi eksternal, yaitu seberapa jauh fungsi dan peranan kota dalam wilayah pokok yang mencakup  beberapa daerah.

MASYARAKAT PEDESAAN
Desa adalah kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan sendiri. Masyarakat pedesaan ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat sesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga Negara atau anggota masyarakat yang sangat kuat dan mempunyai hakikat didalam dirinya.
Berikut ciri-ciri masyarakat pedesaan :
1.    Didala lingkungan pedesaan antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat  bila dibandingkan degan masyarakat kota atau urban community bahkan diluar batas dari wilayahnya.
2.    System kehidupan  dipedesaan cenderung berkelompok  dengan memperhatikan asas kekeluargaan.
3.    Sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai petani.

Demikian penjelasaan tentang perbedaan antara masyarakat perkotaan dengan masyarakat pedesaan, selanjutnya saya akan menjelaskan tentang beberapa pertentangan social dan integrasi masyarakat. Selamat menyimak..
PERBEDAAN MASYARAKAT KOTA DENGAN PEDESAAN
Kota dan desa merupakan tempat suatu kesatuan penduduk. Kota dan desa memilikiperbedaan yang sangat significant. Yang membuat kota berbeda dengan desa menurut sayaadalah karena perbedaan pola fikir dan sudut pandang yang dianut penduduknya itusendiri. Ada beberapa perbedaan antara kota dan desa diantaranya: 
·         Nilai sosial pada penduduk 
Nilai social antar penduduk kota dan desa merupakan salah satu hal yang paling terlihat perbedaanya. Bisa kita lihat jika didesa para penduduk berlomba-lomba untuk bergotong royong dalam membantu tetangga sekitar dan juga biasanya penduduk desamenghabiskan waktu senggang mereka untuk melakukan kegiatan bersama tetanggalainnya sedangkan di kota, mereka berlomba-lomba memasang pagar yang tinggi agarterlihat hebat.
·         Tingkat pendapatan
Jelas saja terlihat jika penduduk kota dan desa memiliki perbedaan dalam hal tingkat.Biasanya penduduk didesa mendapatkan penghasilan dari bertani ataupun berternak sedangkan di kota biasanya penduduk menjadi karyawan ataupun berdagang. Hasi daribertani biasanya digunakan penduduk desa untuk konsumsi sehari-hari dansebagiannya lagi untuk dijual. Berbeda halnya dengan di kota yang kebutuhan sehari-harinya biasanya di dapat di warung ataupun pasar swalayan.
·         Kemajuan teknologi
Kota biasanya lebih cepat dalam hal kemajuan teknologi. Jika dulu hanya orang-orangkota saja yang biasanya menggunakan telephone genggam sekarang seluruh lapisanmasyarakat dapat menggunakan telephone genggam. Mengapa penduduk di kota lebihmaju dalam bidang teknologi? Hal ini dikarenakan penduduk kota lebih berpikiranterbuka dalam bidang teknologi. Biasanya penduduk desa akan berfikir dua kali untuk menggunakan barang teknologi karena jika barang tersebut tidak memiliki manfaat biasanya penduduk desa lebih memilih tidak menggunakan teknologi tersebut.
·         Nilai budaya
Nilai budaya penduduk desa lebih kental dibandingkan nilai budaya pada penduduk kota. Hal ini dikarenakan penduduk desa yang belum tergeser budayanya denganbudaya asing berbeda dengan nilai budaya penduduk kota yang sudah bercampurdengan budaya asing karena budaya asing dengan mudahnya dapat masuk ke dalamkehidupan penduduk kota yang memiliki pemikiran terbuka dan modern. Jika di desamasih ada tradisi untuk berkumpul bersama sanak saudara lainnya ketika panen danmengadakan kegiatan dalam bentuk seni berbeda dengan penduduk kota yang lebihmemilih untuk berkumpul di warung kopi dan menghabiskan waktu disana.
·         Jumlah penduduk 
Angka urbanisasi (perpindahan penduduk dari desa ke kota) biasanya setiap tahunmeningkat. Hal ini dikarenakan setiap tahun biasanya orang yang mudik pastimembawa saudaranya yang lain ikut kerja di kota untuk merubah nasib denganharapan dapat membiayai saudara-saudara di desa. Hal ini pulalah yang menyebabkanperbedaan jumlah penduduk yang sangat significant. Kota-kota besar penuh denganorang-orang desa yang melakukan urbanisasi dengan harapan dapat merubah hidup.Sedangkan didesa yang tinggal hanya petani-petani yang memiliki lading untuk di olah.Jadi jika kehidupan di kota yang memiliki banyak penduduk ramai berbeda dengandidesa yang ramai jika sanak saudara yang lain pulang mudik.

PERTENTANGAN SOSIAL DAN INTEGRASI MASYARAKAT
LATAR BELAKANG
Setiap tingkah laku individual satu dengan yang lainnya pasti berbeda dengan yang lainnya. Individu bertingkah laku karena adanya dorongan untuk memenuhi kepentingannya pribadi. Tapi apabila individual itu gagal dalam memenuhi semua kebutuhannya sendiri maka akan banyak hal atau masalah yang akan timbul baik untuk dirinya sendiri bahkan bias jadi untuk lingkungannya pula. Dan suatu hal yang saling berkaitan, apabila seseorang individu mempunyai prasangka dan akan cenderung membuat sikap untuk membeda-bedakan. Maka dengan masalah yang muncul sikap bahwa kebudayaan dirinya lebih baik daripada oranglain muncul, sehingga menimbulkan konflik yaitu berusaha untuk memenuhi kebutuhannya dengan jalan menentang pihak lawan yang berbeda dengan dirinya dan dengan disertai ancaman bahkan tindak kekerasan. Didalam kelompok masyarakat Indonesia konflik yang ada dapat disebabkan karena factor harga diri dan kebanggaan kelompok yang satu terusik dengan yang lainnya, adanya perbedaan satu dengan yang lainnya lah yang memicu terjadinya konflik antar sikap dan pendirian. Adat kebiasaan dan tradisi  yang ada dalam bermasyarakat sebagai tali pengikat kesatuan perilaku didalam masyarakat. Suatu kelompok yang ada dalam keadaan konflik  yang sedang berlangsung lama biasanya mengalami disentigrasi. Dan untuk mnyelesaikan itu semua dapat melalui integrasi maysrakat.


Contoh rumusan masalah
1.    Apan saja yang dapat terjadi didalam masyarakat?
2.    Mengapa masalah itu bias terjadi?
3.    Apa yang bias kita lakukan agar permasalahan itu selesai?
Kemudian tujuan dari pemecahan masalah tersebut
1.    Mengetahui masalah apa yang sebenernya sedang terjadi didalam masyarakat
2.    Tau apa yang melatarbelakangi masalah yang muncul
3.    Masyarakat bisa berfikir untuk menghindari agar masalah itu tidak terjadi



PERTENTANGAN-PERTENTANGAN SOSIAL DAN ITEGRASI MASYARAKAT


A.  perbedaan kepentingan
kepentingan merupakan dasar timbulnya tingkah laku individualis. Tingkah laku individu merupakan cara atau alat dalam memenuhi kepentingannya pribadi. Ada dua jenis kepentingan  dalam diri individu yaitu kepentingan untuk memenuhi kebutuhan akan biologis dan social atau psikologis. Perbedaan kepentingan tersebut adalah :
1.    kepentingan individualis mendapat kasih sayang
2.    kepentingan individualis untuk mendapat harga dirinya
3.    kepentingan individualis untuk memperoleh penghargaan yang sama dengan yang lainnya.
4.    Kepentingan individualis untuk memperoleh posisi dalam potensi yang ia miliki
5.    Kepentingan individualis yang membutuhkan akan adanya orang lain
6.    Kepentingan individualis mendapatkan kedudukan dalam pekerjaannya
7.    Kepentingan dari individualis memperoleh rasa aman dan perlidungan
8.    Dan yang terpenting kepentingan individualis untuk memperoleh kemerdekaan dalam dirinya sendiri
PRASANGKA DAN DIKRIMINASI
Prasangka dan dikriminasi  dua hal yang sangat berketerkaitan . kedua tindakan ini sama-sama dapat merugikan pertumbuhan, perkembangan, bahkan integrasi masyarakat itu sendiri. Perbedaan terpokok antara prasangka dengan diskriminasi adalah prasangka yang menunjukan pada aspek sikap, sedangkan diskriminasi cenderung pada tindakan.
Berikut  sebab-sebab terjadinya prasangka :
1.    Pedekatan secara historis budaya
2.    Pendekatan sosiokultural dan situasional
3.    Pendekatan kepribadian
4.    Pendekatan secara fenomenologis
5.    Pendekatan naïve
Prasangka bisa juga diartikan sebagai suatu sikap yang melampaui tergesa-gesa yang berdasarkan generalisasi yang terjadi begitu cepat. Sikap berprasangka jelas tidak adil sebab sikap seperti itu disimpulkan berdasarkan pengalaman atau apa yang dia dengar bukan berdasarkan kenyataan yang ada.
ETNHOSENTRISME STEREOTYPE
Dalam pengertian diatas adalah sikap untuk menilai unsur-unsur kebudayaan orang lain dengan mempergunakan ukuran-ukuran kebudayan sendiri. Sikap yang menganggap bahwa kebudayaan yang dimiliki dirinya sendirilah yang lebih unggul dari kebudayaan yang dimiliki oleh orang lain.
KONFLIK DALAM BERMASYARAKAT
Konflik merupakan suatu tingkah laku yang dapat dibedakan dengan emosi-emosi tertentu yang sering dihubungkan dengan kebencian atau permusuhan sekalipun.
INTEGRASI MASYARAKAT DAN NASIONAL
Integrasi masyarakat dapat juga diartikan dengan adanya kerjasama dari seluruh anggota atau lapisan masyarakat mulai dari individu keluarga bahkan lembaga-lembaga, secara keseluruhan integrasi masyarakat akan terwujud apabila kita sebagai masyarakat mampu mengendalikan prasangka yang muncul didalam masyarakat itu sendiri sehingga tidak sampai mengakibatkan terjadinya konflik yang $integrasi nasional, yaitu organisasi-organisasi formal yang melalui masyarakat  yang menjalankan keputusan-keputusan yang berwenang. Berikut beberapa  bentuk akomodatif yang dapat mengurangi konflik sebagai akibat dari prasangka itu sendiri dengan melalui 4sistem :
1.    System seperti nilai-nilai pancasila dan UUD 45
2.    System social seperti kolektiva-kolektiva social dalam segala bidang
3.    System kepribadian yang terwujud sebagai pola penglihatan, perasaan, dan pola fikir sebagai warga Negara Indonesia.
4.    System organic jasmaniah dimana nasion tidak didasarkan atas persamaan ras.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar