Bab 2
Penduduk masyarakat dan Kebudayaan
Penduduk, masyarakat, dan kebudayaan adalah
konsep-konsep yang berhubungan satu sama lain. Penduduk bertempat tinggal di
dalam suatu wilayah tertentu dalam waktu yang tertentu pula, dan berkemungkinan
akan terbentuknya suatu masyarakat di wilayah tersebut. Demikian pula hubungan
antara masyarakat dengan kebudayaan, ini adalah hubungan dwi tunggal, yang merupakan
kebudayaan adalah hasil dari masyarakat. Kebudayaan bisa terlahir, tumbuh, dan
berkembang dalam suatu masyarakat, sebaliknya tidak ada suatu masyarakat yang
tidak didukung oleh kebudayaan. Jadi, hubungan antara masyarakat dan kebudayaan
merupakan hubungan yang saling menentukan.
Keterkaitan antara penduduk, masyarakat, dan
kebudayaan merupakan konsep suatu hubungan yang saling bertautan satu dengan
yang lain. Antara penduduk dengan masyarakat, dan antara masyarakat dengan
kebudayaan itu sendiri saling mempunyai hubungan-hubungan mendasar. Contohnya
saja hubungan antara penduduk dengan masyarakat. Pada suatu daerah tertentu,
tentu saja terdapat orang-orang yang bermukim atau biasa di sebut penduduk.
Penduduk-penduduk tersebut setiap harinya saling melakukan interaksi sosial,
sehingga kita dapat menyebut bahwa mereka hidup sebagai masyarakat. Dengan
menyimpulkan contoh diatas, kumpulan penduduk yang mendiami suatu wilayah
tertentu dan dalam waktu yang cukup lama dapat kita simpulkan sebagai masyarakat
yang tinggal dalam suatu wilayah tertentu pula. Dalam maksud yaitu penduduk
dalam arti umum, yaitu kelompok manusia atau kelompok orang.
Kemudian antara masyarakat dan kebudayaan juga
mempunyai hubungan yang cukup erat. Dimana masyarakat sendiri tidak akan bisa
hidup tanpa adanya keikutsertaan aspek-aspek kebudayaan dalam kehidupan mereka.
Dan kebudayaan itu sendiri tidak dapat muncul dan berkembang apabila tidak ada
masyarakat di dalamnya. Serta dengan masyarakat itulah kebudayaan di suatu
daerah dapat berkembang. Hubungan saling membutuhkan inilah yang membuat
masyarakat dan kebudayaan saling berkaitan. Adapun dibawah ini adalah beberapa
definisi dan penjelasan lanjut tentang penduduk, masyakarakat dan kebudayaan :
Penduduk : Orang yang mendiami suatu wilayah
tertentu dan dalam waktu tertentu yang cukup lama. Dalam pengertian yang lebih
luas, penduduk merupakan orang atau organisme sejenis baik manusia, hewan, dan
tumbuhan yang hidup, tinggal, dan berkembang biak dalam suatu wilayah tertentu.
Masyarakat : Kelompok individu-individu yang saling
melakukan interaksi dalam kehidupan mereka terutama melakukan interaksi sosial
yang berkembang dalam cakupan wilayah tertentu yang cukup luas. Dalam artian,
kehidupan sebagai makhluk sosial inilah yang menjadikan individu-individu
tersebut menjadi masyarakat.
Kebudayaan
: Kebudayaan ini sangat erat kaitannya dengan masyarakat. Menurut Selo
Soemadrjan Soelaiman Soemardi, kebudayaan merupakan sarana hasil karya, cipta,
dan rasa masyarakat.Kebudayaan dalam perwujudannya antara lain misalnya,
perilaku, seni, religi/keyakinan, bahasa, pola berpikir dll.
PERTUMBUHAN PENDUDUK
Penduduk-penduduk di setiap negara di seluruh dunia,
menempati wilayah dan alam serta geografis tertentu. Menurut data yang dihimpun
dari Biro Statistik masing-masing negara, kepadatan penduduk dunia berdasarkan
jumlah penduduknya diurutkan dari Asia, Afrika, Amerika, Eropa, dan terakhir
Oceania. Asia mendominasi dengan jumlah penduduk sekitar 4,2 milyar orang.
Kemudian disusul Afrika dengan sekitar 1 milyar orang. Lalu Amerika dengan
sekitar 950 juta orang. Serta Eropa dan Oceania masing-masing dengan sekitar
700 juta dan 35 juta orang. Dengan jumlah penduduk dunia di masing-masing benua
ini, estimasi jumlah penduduk dunia tahun 2012 sudah mencapai 7 Milyar orang.
Sungguh jumlah yang lumayan signifikan menghitung pada tahun 2005 penduduk
dunia terhitung 6,5 Milyar orang. Faktor-faktor yang mempengaruhi
pertambahan penduduk atau faktor-faktor demografi antara lain yaitu; struktur
umur, struktur perkawinan, paritas, disrupsi perkawinan, proporsi perkawinan,
dll.
Migrasi juga merupakan salah satu faktor-faktor
pertambahan dan pengurangan penduduk di suatu wilayah tertentu. Migrasi juga
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi demografi dan tingkat kepadatan
penduduk di wilayah tertentu. Migrasi sendiri adalah perpindahan penduduk dari
suatu wilayah ke suatu wilayah lainnya. Migrasi terdiri dari Migrasi
Internasional dan Migrasi Nasional. Migrasi Internasional adalah perpindahan
penduduk dari suatu negara ke negara lain yang melewati batas teritorial suatu
negara. Imigrasi dan Emigrasi merupakan salah jenis-jenis migrasi
internasional. Sedangkan Migrasi Nasional adalah perpindahan internal atau dari
suatu wilayah ke wilayah yang lainnya dalam lingkup suatu negara tertentu.
Jenis-jenis Migrasi Nasional yaitu antara lain salah satunya adalah
Transmigrasi. Transmigrasi merupakan salah satu contoh dari migrasi.
Transmigrasi adalah salah satu tujuan pemerintah untuk mengurangi kepadatan
penduduk dalam suatu wilayah dengan memindahkan penduduk itu sendiri dari
wilayah yang rate kepadatan penduduknya tinggi ke wilayah yang tingkat
kepadatan penduduknya rendah guna mendukung jalannya perekonomian negara itu
sendiri. Prosesnya yaitu dengan memindahkan penduduk yang berminat untuk
mengembangkan kemampuan dan jasanya serta hidup tinggal di daerah selain di
Jawa contohnya yang mempunyai kepadatan penduduk yang paling tinggi ke
Kalimantan yang rata-rata kepadatan penduduknya belum terlalu tinggi. Dampak,
akibat, dan manfaat dari transmigrasi ini sendiri antara lain: Hidupnya
perekonomian wilayah yang dijadikan lahan transmigrasi, Meningkatkan taraf
hidup masyarakat penduduk, Terjadi lalu lintas budaya dan persilangan yang
berdampak pada pertambahan budaya, dan Terciptanya hidup saling rukun,
menghormati, dan menghargai sebagai warna negara suatu negara agar saling
menguntungkan satu sama lain.
Struktur penduduk suatu negara biasanya menggunakan
kriteria umur atau berdasarkan umur untuk struktur negaranya. Struktur penduduk
berdasarkan kriteria umur antara lain:
a. Penduduk muda :
Apabila suatu bagian negara atau negara itu sebagian penduduknya muda dengan
kisaran umur 0-14 tahun
b. Penduduk dewasa : Apabila
suatu bagian negara atau negara itu sebagian penduduknya dewasa dengan kisaran
umur 15-64 tahun
c. Penduduk tua :
Apabila suatu bagian negara atau negara itu sebagian penduduknya tua
dengan kisaran umur 65 tahun ke atas
Piramida Penduduk
Piramida penduduk biasanya menampilkan dan menyajikan
data penduduk yang menunjukkan komposisi penduduk menurut struktur penduduk
yaitu umur dan jenis kelamin dalam bentuk diagram batang Keterangan umur
disusun secara verikal dengan garis/batang secara horizontal dengan angka
sebagai penunjuk banyaknya penduduk pada umur tersebut. Keterangan jenis
kelamin biasanya disebelah kiri dan perempuan di sebelah kanan. Piramida
Penduduk ada beberapa jenis dan macamnya, antara lain: Piramida berbentuk
segitiga (limas), Piramida berbentuk sarang tawon (batu nisan), dan Piramida berbentuk
segi empat.
Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio)
Rasio ketergantungan adalah angka perbandingan yang
manampilkan beban besar tanggungan dari kelompok usia produktif yaitu penduduk
dewasa dengan kisaran umur 15-64 tahun. Kelompok usia produktif inilah yang
juga menanggung kelompok usia muda ( 0-14 tahun ) dan kelompok usia tua (65
tahun ke atas). Semakin besar rasio ketergantungan kelompok usia non produktif
terhadap kelompok usia produktif, semakin besar pula beban yang ditanggung
kelompok usia produktif. Sebagai contoh rasio ketergantungan suatu negara 75.
Berarti 100 orang dari kelompok usia produktif menanggung biaya dan beban hidup
75 orang dari kelompok usia non produktif. Akibat dari rasio ketergantungan
yang besar maka beberapa dampaknya antara lain:
a. Menjadikan pertumbuhan
ekonomi menjadi lambat.
b. Pendapatan perkapita daerah
menjadi rendah atau turun.
c. Daya masyarakat untuk
menabung berkurang atau rendah.
KEBUDAYAAN DAN KEPRIBADIAN
kebudayaan dan kepribadian memiliki keterkaitan pada
setiap kehidupan manusia, pada hakekatnya manusia adalah mahluk sosial yang
saling berinteraksi satu dengan lainnya, dan budaya adalah unsur dasar dari
kehidupan sosial tersebut. kebudayaan berperan penting dalam membentuk suatu manusia,
bagaimana sikap, tingkah laku, watak mereka dalam bergaul dengan masyarakat.
Budaya secara harfiah berasal dari Bahasa Latin yaitu
Colere yang memiliki artimengerjakan tanah, mengolah, memelihara ladang
(menurut Soerjanto Poespowardojo 1993).Selain itu Budaya atau kebudayaan
berasal daribahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yangmerupakan bentuk jamak dari
buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yangberkaitan dengan budi dan
akal manusia. Adapun menurut istilah Kebudayaan merupakansuatu yang agung dan
mahal, tentu saja karena ia tercipta dari hasil rasa, karya, karsa,dancipta
manusia yang kesemuanya merupakan sifat yang hanya ada pada manusia.Tak
adamahluk lain yang memiliki anugrah itu sehingga ia merupakan sesuatuyang
agung dan mahal.
Menurut Koentjaraningrat budaya adalah keseluruhan
sistem gagasan tindakan dan hasilkarya manusia dalam rangka kehidupan
masyarakat yang dijadikan miliki diri manusia dengan cara belajar.
Perkembangan budaya selalu terjadi di setiap bagian
negara di setiap belahan dunia. Seiring bertambahnya waktu dan seiring pesatnya
perkembangan jaman, perkembangan budaya di suatu negara menunjukkan adanya
perubahan dan kehidupan berbudaya dalam suatu negara. Perkembangan budaya di
Indonesia pada era globalisasi ini semakin menunjukkan data dan bukti yang
cukup bahwa di Indonesia pun mengalami perubahan dan perkembangan. Baik
masuknya budaya asing ke Indonesia dan juga masih terjaganya tradisi dan budaya
asli yang melekat sebagai identitas bangsa Indonesia yang tumbuh sejak jaman
dahulu yang dilestarikan oleh para leluhur bangsa Indonesia. Kemajuan ilmy
teknologi dan informasi juga merupakan faktor penting dalam perkembangan budaya
di Indonesia. Sebab pada era modern seperti sekarang, informasi dan komunikasi
berkembang pesat antara pengguna teknologi, baik melalui internet, sosial
media, dan berita luar negeri. Kemajuan IPTEK inilah yang seharusnya dapat kita
waspadai apabila budaya asli kita orang Indonesia bakal tergerus dengan budaya
bangsa asing yang terus menerus datang seiring berjalannya waktu. Kita pun
harus segera bisa untuk mengantisipasi dan menyaring budaya asing yang sesuai
dengan budaya asli kita orang Indonesia. Karena apabila kebudayaan kita yang
telah hidup selama bangsa Indonesia berdiri hilang tergerus budaya asing, maka
hilanglah pula identitas bangsa Indonesia sebagai bangsa dengan seribu etnik
dan kesenian. Maka dari itu, menurut saya marilah kita tetap menyanjung,
melestarikan, mempelajari, mengamalkan, menghargai agar tetap dikenal bangsa
orang lain dan tetap terjaga kelestariannya.
Kebudayaan di Indonesia terpengaruh juga jaman dahulu
oleh para pedagang, pelayar, dan kerajaan-kerajaan Hindu, Buddha, dan Islam
yang pernah berkuasa di Indonesia. Indonesia sebagai negara pelayaran dan
perdagangan serta tempat belajar pesinggahan orang-orang dari negara lain
seperti India, Bugis, Tiongkok, Jepang dan lain-lain. Kemudian kebudayaan dan
struktur bahasa serta bangunan yang dipengaruhi oleh kerajaan-kerajaan Hindu,
Buddha, dan Islam juga memperngaruhi kebudayaan yang ada di Indonesia sampai
sekarang.
Kebudayaan Hindu-Buddha
Unsur Hindu-Buddha di Indonesia sampai sekarang cukup
banyak. Terlihat dengan masih adanya patung-patung dewa Brahma, Wisnu, Siwa,
dan Buddha sebagai peninggalan kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha. Unsur
Hindu-Buddha pada candi-candi peninggalan juga sangat dominan sebagai warisan
kebudayaan jaman dahulu, seperti Candi Borobudur dan Candi Prambanan.
Kebudayaan Islam
Kebudayaan
kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia merupakan salah satu peninggalan di
Indonesia yang cukup dominan, seperti masjid-masjid dan tatanan hidup bangsa
Indonesia. Agama Islam lebih berkembang daripada ajaran Hindu-Buddha karena di
Islam tidak mengenal kasta/tingkatan.
KEBUDAYAAN BARAT
Dewasa
ini kebudayaan barat sedang naik daun, termasuk di negara kita Indonesia. Pada
dasarnya, kebudayaan barat banyak memberikan dampak positif dalam berbagai bidang. Akan tetapi,
jika masuknya kebudayaan barat itu tidak kita saring atau kita terima secara
mentah begitu saja juga dapat memberikan dampak negatif dalam beberapa
bidang kehidupan. Sekarang ini banyak hal-hal baru yang mengacu pada kebudayaan barat.
Sedangkan kebudayaan tradisional sedikit demi sedikit mulai tereleminasi karena
kalah popularitas dengan kebudayaan barat.
Kemajuan teknologi informasi atau IPTEK memang tidak
dapat dihindarkan lagi dari negara kita, Indonesia. Karena pada jaman dengan
kemajuan teknologi informasi yang modern ini, setiap orang berinteraksi melalui
berbagai macam perangkat teknologi yang sudah menjamur dimana-mana. Karena
kemajuan IPTEK yang pesat inilah, daya dan kekuatan untuk mencegah punahnya
budaya asli di Indonesia pun berkurang dan bahkan sesekali hilang. Kebudayaan
masyarakat asli Indonesia yang harusnya dari generasi ke generasi tetap terjaga
dan teramalkan, sampai sekarang rasanya untuk mempertahankan budaya asli kita
dari invasi budaya barat pun terasa sangat sulit diwijudkan. Apalagi untuk
sekedar tahu dan ingat saja pun kadang banyak orang yang tidak peduli. Yang
jadi pertanyaan, siapa lagi kalau tidak kita sendiri bangsa Indonesia yang mau
melestarikan dan mempertahankan kebudayaan asli kita sendiri ?! Apakah hati dan
perasaan nasionalisme kita tergerak hanya setelah negara lain mencuri satu per
satu budaya Indonesia ?! Lalu setelah bangsa lain mencurinya baru kita peduli
dan teriak serta berkoar-koar dengan lantang tanpa kita sadari
sebelumnya ?! Maka dari itu, kita sebagai generasi penerus bangsa Indonesia,
harus pintar dalam menyeleksi budaya asing yang secara pesat masuk ke
Indonesia!
Kemajuan dalam era modern seperti memang perlu. Tetapi
bukan dengan yang namanya modern lalu sesuatu yang berbau dahulu itu dilupakan.
Kita harus tetap menanam dan mempertahankan apa yang sudah kita punya dari
dahulu sebagai identitas bangsa Indonesia. Sepertinya rakyat Indonesia lebih
menyukai budaya bangsa barat yang berasaskan kebebeasan yang sebebas-bebasnya.
Bukan dengan meniru adab berpakaian mereka yang bebas atau meniru kebiasaan
budaya barat seperti menenggak alkohol tanpa aturan dan resep dokter atau juga
dengan terlalu mengikuti gaya berpikir bangsa barat.
Dengan masuknya kebudayaan barat ke Indonesia, di
samping efek negatifnya, kita juga dapat mengilhami efek positifnya. Berikut
ini adalah yang seharusnya kita dapat pahami dari masuknya kebudayaan barat di
Indonesia:
a. Industry Development
atau Perkembangan Industri Barat. Kita dapat mencontoh industri transportasi
dan komunikasi mereka sebagai sarana membangun bangsa menjadi lebih kuat dan
lebih bisa memajukan ekonomi bangsa Indonesia sendiri, dengan menggunakan
tenaga dalam negeri untuk membangun industri dalam tujuan mengurangi
pengangguran yang ada di Indonesia
b. Perubahan Pola Berpikir dan
Sikap. Dampak dari modernisasi dan globalisasi dari banga barat seharusnya bisa
mengubah pola pikir bangsa Indonesia dari yang Irrasional menjadi Rasional.
Dengan tujuan untuk berpola pikir secara maksimal guna menjadikan fondasi yang
kuat bagi bangsa Indonesia yang bermanfaat untuk kemajuan dan kehidupan rakyat
Indonesia.
c. Kemajuan IPTEK.
Kemajuan teknologi informasi dengan penyaringan yang baik dapat menimbulkan
peranan aktif dalam membangun bangsa. Karena berkat inovasi dalam teknologi,
kita mendapat kemudahan dalam masyakat untuk mengatasi masalah dan memotivasi
untuk lebih maju.
Selain dampak positif, tentu ada juga dampak
negatifnya antara lain:
a. Adanya kesenjangan
sosial. Masyarakat cenderung individualisme karena mereka sudah merasa
mempunyai sarana yaitu teknologi sendiri dan tidak membutuhkan bantuan orang
lain dalam kehidupannya.
b. Banyak barang impor di
Indonesia. Barang produksi luar negeri yang diimpor merajalela dalam pasar
Indonesia. Dampaknya barang produksi dalam negeri menjadi kurang laku dan
kurang banyak yang membeli.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar